5 Simple Techniques For Pasukan88

1. Masalah persenjataan…Menurut pengamatan saya pribadi, senjata yang dimiliki Sat II Pelopor sekarang ini sudah memenuhi standar, disesuaikan dengan standar Nato dan situasi politik saat ini. Jadi kalo kurang lengkap,bagian mananya?

Ketika Anda menggunakan Nama Pelopor dan menggunakan Brevet Rimba dan laut/Bala, berarti anda harus menjalankan doktrin pelopor dan Bala itu sendiri. kalau sekiranya kemampuan masih dibawah regular, lebih baik jangan ikut operasi karena nyawa anda lebih berharga dari operasi itu sendiri/MATI KONYOL. kami dulu setelah selesai pendidikan pelopor selama hampir setahun, belum boleh memakai tanda lokasi Pelopor dibahu kiri dan kanan kalau belum memotong kepala lawan didaerah operasi. begitu juga pemakaian Wing terjun, harus nominal terjun 6x + terjun malam dan terjun pantai sekali baru boleh make itu wing. gimana dengan sekarang. jadi gak cukup hanya militansi aja tanpa dibarengi dengan pelatihan yang mumpuni secara terus menerus.

Ia menunggu makanan yang datang adalah peluru senapan mesin dan kadang-kadang roket udara ke darat. Logistik dari TNI AU sebenarnya sering datang, namun lokasi penerjunan logistic lebih dekat ke wilayah musuh daripada di hutan.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya jaman kita mengalami transisi dari militer menjadi sipil bukan berarti kita kehilangan jati diri dan kemampuan dasar yang kita miliki.

Aku pengen tahu ceritera detail bubarnya kompi C menpor akibat penyerbuan ke mako brimobda jabar ini mas.

Ingin mendapatkan satuan yang sudah punya nama tapi tidak diikuti untuk meng up grade isinya. Yang seharusnya Satuan pelopor berisikan orang yang berqualifikasi pelopor, sama seperti format Menpor.

darso wiyono sukap berkata: November 8, 2011 pukul four:03 pm tolong dong pak kalau di penugasan brimob jgn asal nembak2, masak musuh masih 1 KM udah nembak duluan, mana disiplinnya ???? gmana musuh ga kabur habis tu gantian brimobnya di sergap am musuh, makanya di penugasan brimob bnyk yg mati, suruh masuk hutan ga mau, maunya di penggir jalan, am di pinggir kampung terus nakutin masyarakat , kalau ada wartawan macam rambo lari sana, lari sini ?

Kompi C sebagai sekat terakhir juga harus mengundurkan diri karena kehabisan amunisi. Selain itu, anggota pasukan juga banyak mengalami senjata mereka macet ketika ditembakkan. KEPUTUSAN DILEMATIS KOMANDAN BATALYON

Dalam sebuah wawancara pada bulan Maret 2010, Sertu (Purn) Soemantri menjelaskan jika saja anggota Brimob lebih tenang pada saat diserbu dan segera membuat garis pertahanan. Mereka sebenarnya bisa bertahan, tetapi karena panik semuanya menjadi tidak terkendali. Beliau juga melihat peran komandan di lapangan sama sekali tidak efektif untuk mengendalikan anak buahnya. Berdasarkan keterangan dari beberapa purnawirawan Brimob yang mengalami kejadian itu dan mereka tidak mau disebutkan namanya, Komandan Batalyon sangat panik pada saat pasukannya berhadapan langsung dengan Falintil dalam kondisi kacau.

Tolong dikau jadi moderator untuk diskusi di website ini yaa. blog site yang sangat berkualitas. salam manies,

prabu kiansantang berkata: Oktober 18, 2009 pukul 8:09 am sy berpesan kpd seluruh anggota brimob di seluruh nusantara…..kebanggaan anda tetap dipertahankan agar pelaksanaan Pasukan88 tugas anda selalu berhasil dengan baik…..jaga kekompakan dan jangan selalu mengeluh dengan keadaan, tetap tabah dan semangat walau makian cercaan hinaan datang silih berganti…………anda tetap dibutuhkan sampai kapanpun juga, jgn saling menjatuhkan sesama baret biru…………bumi kandung anda watukosek itulah tempat kamu berasal, korps brimob tetap exist selalu mendidik prajurit2 keluaran bintara2 umum agar mental mereka terjaga dan selalu semangat…………

Harus diingat pula dari sekian banyak palagan (medan pertempuran) yang terjadi di negara ini maka palagan Surabaya adalah yang diakui negara sebagai palagan yang terhebat sehingga negara sampai harus menghargainya dengan hari Pahlawan. Ini terjadi karena pengorbanan yang besar dari masyarakat kota Surabaya beserta motor penggerak pertempuran Surabaya yaitu Brimob ( Polisi Istimewa ).

Setelah sampai di Ambon, pasukan dibagi lagi menjadi detasemen-detasemen kecil. Pasukan Brimob dari beberapa Polda dipecah untuk disusupkan ke beberapa wilayah dan sebagian menjadi petugas radio dan transportasi.

Nil – untuk jumlah tidak pernah di ekspos karena pasukan ini mempunyai tingkat kerahasian yang tinggi dalam materi personil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *